Satu
Langkah Kecil Menyelamatkan Jalur Bumi Etam
Rizjal Wahyu (07161078)
Rizjal Wahyu (07161078)
Bumi
Borneo adalah tanah yang kaya akan banyak hal. Kalimantan dianugrahi dengan
kekayaan alam yang melimpah serta kekayaan sumber daya manusia yang berkembang
dengan pesat. Segala macam aspek industri terutama pertambangan serta
pengeksploitasian sumber alam yang melimpah adalah kegiatan yang cukup lazim pada
bumi Borneo. Minyak bumi, gas alam sampai batu bara yang merupakan komoditas
utama Kalimantan merupakan salah satu pemasok energi fosil di Indonesia, bahkan
beberapa negara dunia. Selain hasil alam non-terbarukan, Kalimantan merupakan
pemasok beberapa bahan dengan komoditas utama, diantaranya Ulin, Meranti,
Merica dan beberapa hasil alam yang mendominasi pasar lokal hingga pasar
Internasional. Dalam hal pendistribusian komoditas-komoditas tersebut, jalur
yang dilalui adalah 3 jalur utama, yakni jalur darat yang melintasi jalan raya
untuk penghubung antar kabupaten/kota serta provinsi, jalur laut yang
menghubungkan antar pulau dan antar negara, serta jalur udara yang juga
menghubungkan pulau nusantara serta antar negara.
Balikpapan
merupakan kota Borneo yang menjadi pintu gerbang Kalimantan Timur. Kota
Balikpapan merupakan media transit maupun media pendistribuan bahan-bahan import dari luar Kalimantan serta tempat
pendistribusian barang terbesar di Kalimantan Timur. Balikpapan memiliki
Bandara terbesar di Pulau Kalimantan yang menjadi tempat kegiatan ekspor-impor
dan memiliki beberapa pelabuhan bongkar muat yang digunakan sebagai media
pendistribusian. Letak Balikpapan sebagai gerbang utama Kalimantan Timur tidak
selamanya menguntungkan. Dibalik pendapatan melalui jasa transit yang
disuguhkan di Balikpapan, terdapat beberapa dampak seperti kasus penyelundupan
bahan-bahan terlarang hingga kerusakan pada sarana dan prasarana yang digunakan
terus menerus.
Dalam
kasusnya, kondisi tanah yang ada di Balikpapan bukanlah tanah jenis padatan
seperti yang terdapat pada beberapa tempat di Indonesia. Kondisi tanah di
Balikpapan cenderung tidak stabil hingga dapat digolongkan jenis tanah yang
lunak. Hal inilah yang memperparah keadaan akibat penggunaan sarana
transportasi yakni jalan. Banyaknya kendaraan besar hingga kendaraan berat
melintasi jalur Balikpapan setiap jamnya. Berlatar belakang gerbang Kalimantan
Timur membuat beberapa poros jalan di Kota Balikpapan menjadi jalur utama dalam
kegiatan pendistribusian komoditas-komoditas baik berasal dari Kalimantan
maupun luar Kalimantan, baik dari dalam kota hingga mancanegara. Akibat kondisi
tanah yang kurang stabil dan diperparah dengan kontinuitas dari intensitas
berat kendaraan yang melintasinya membuat beberapa ruas jalan di Kota
Balikpapan mengalami kerusakan. Sebagai contohnya adalah Jalan Soekarno Hatta
yang merupakan jalan poros utama yang menghubungkan Balikpapan dengan beberapa
kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Dapat dilihat, terdapat lebih dari 30
kerusakan yang terjadi pada 15 km pertama poros Jalan Soekarno Hatta.
Kerusakan-kerusakan
yang ada pada poros jalan kebanyakan adalah berupa retakan hingga berlubang.
Lubang-lubang yang ada dapat berakibat fatal bagi pengendara jalan raya,
terutama pengguna sepeda motor. Pada poros Jl. Soekarno Hatta terdapat beberapa
kampus ternama Balikpapan, yakni Institut Teknologi Kalimantan (ITK),
Politeknik Negeri Balikpapan dan Sekolah Tinggi Teknik Minyak Bumi dan Gas (STT
MIGAS) yang mayoritas adalah mahasiswa pengendara sepeda motor yang selalu
melintas di jalan Soekarno-Hatta. Banyak pengguna jalan yang sering sekali
lalai dan tidak memperhatikan lubang yang ada di setiap ruas jalan.
Tercatat
Lebih dari 30 kasus kecelakaan terjadi akibat kerusakan jalan yang ada di poros
jalan Soekarno Hatta, dan kebanyakan korbannya adalah mahasiswa serta sisanya
adalah pelajar dan orang dewasa. Hal inilah yang menjadi fokus penting di dalam
pembahasan essay yang telah saya buat. Banyak mahasiswa yang masih belum sadar
akan peran yang mereka miliki. Mereka hanya berfikir dan berorientasi pada diri
sendiri . Sebenarnya, mahasiswa merupakan jembatan, yang menghubungkan
pemerintah dengan masyarakat. Salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi yang
diemban mahasiswa yakni pengabian kepada masyarakat. Mahasiswa dianggap yang
paling mengetahui segalanya.
Terfokus
pada mahasiswa Intitut Teknologi Kalimantan, yang juga merupakan Perguruan
Tinggi yang dilalui oleh poros Jl. Soekarno Hatta. Seperti yang kita ketahui
bahwa akhir-akhir ini, mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan banyak membuat
sebuah program kreativitas mahasiswa yang beradu di dalam PKM. Banyak sekali terobosan-terobosan baru yang
telah dirancang oleh mahasiswa-mahasiswa muda. Akan tetapi sampai sekarangpun,
mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan belum membuat sebuah program ataupun
terobosan mengenai masalah yang ada di sekitarnya, yakni permasalahan jalur
transportasi. Mahasiswa belum mencari solusi bagaimana memecahkan masalah
penanganan titik-titik rawan kecelakaan di poros jl. Soekarno Hatta.
Pengabdian
kepada masyarakat seharusnya dilakukan terlebih kepada masyarakat di sekitar
wilayah sebuah perguruan tinggi. Mahasiswa tidak perlu membuat sebuah terobosan
besar untuk mengubah dunia. Mulailah dengan sesuatu yang kecil tetapi
bermanfaat sangat besar bagi masyarakat, sesuai dengan hakekat Tri Darma
Perguruan Tinggi. Program “Satu Langkah Kecil Menyelamatkan Jalur Bumi Etam”
adalah sebuah contoh pengabdian kepada masyarakat untuk mengatasi permasalahan
kerusakan jalur transportasi di sekitar wilayah kampus, yakni poros utama jalan
antar kota, jl. Soekarno Hatta. Dengan memberdayakan mahasiswa sebagai kunci
penggerak serta partisipasi masyarakat untuk mencapai sinkronisasi yang
dinamis.
Program
“Satu Langkah Kecil Menyelamatkan Jalur Bumi Etam” adalah sebuah solusi yang
berupa kegiatan memperbaiki titik-titik rawan kecelakaan akibat kerusakan jalan
raya. Mahasiswa dan masyarakat bersama-sama memperbaiki titik-titik rawan
kecelakaan tersebut. Selama ini, masyarakat yang tinggal di pinggiran jalan
tersebut cenderung acuh tak acuh bahkan apatis dengan kerusakan jalan raya yang
ada. Dengan adanya program “Satu Langkah Kecil Menyelamatkan Jalur Bumi Etam”
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran aktifnya dalam
segala hal, termasuk sarana dan prasarana umum, karena kita tidak hanya bisa
menggantungkan semua urusan yang ada kepada pemerintah.
Program
“Satu Langkah Kecil Menyelamatkan Jalur Bumi Etam” bermanfaat sebagai media
penghubung masyarakat dengan pemerintah, karena secara langsung maupun tak
langsung, mahasiswa ikut menumbuhkan dan membentuk mindset masyarakat yang peduli, aktif dan mandiri sesuai dengan apa
yang pemerintah inginkan. Melalui program ini pula, tingkat kecelakaan yang
terjadi akibat kerusakan jalan dapat ditekan dengan sangat signifikan.Hal ini
dikarenakan titik-titik rawan kecelakaan yang ada sudah diperbaiki. Selain itu,
program ini pula adalah media mahasiswa untuk mengabdikan diri untuk masyarakat
sekitarnya.
Namun, terdapat beberapa kendala yang
mungkin dihadapi, seperti kurangnya alokasi dana dari pemerintah serta muncul
oknum-oknum masyarakat yang masih saja apatis dan tidak mengambil peran serta
dalam program ini. Untuk masalah kendala alokasi dana, apabila pemerintah
menanggapi dengan respon yang lambat, biaya kegiatan dapat dialihkan menjadi
iuran dari warga ataupun simpanan dari RT atau RW, serta Ketua RT atau RW-nya
lah yang akan mengkoordinir anggota nya masing-masing untuk menjalankan program
ini. Diharapkan, dengan adanya program ini dapat membuat masyarakat semakin
sadar akan peran penting masyarakat dalam menanggapi setiap masalah yang
terjadi. Masyarakat pun harus membantu program-program pemerintah dan tidak
selalu menuntut sebuah solusi dari pemerintah. Mahasiswa sebagai jembatan pun
harus bisa mensinkronisasi keinginan serta tujuan yang ingin dicapai, baik dari
masyarakat maupun dari pemerintah, agar semuanya dapat bersinergi menjadi satu
kesatuan yang utuh dan berkesinambungan.