Kamis, 08 Desember 2016

Satu Langkah Kecil Menyelamatkan Jalur Bumi Etam
Rizjal Wahyu (07161078)

Bumi Borneo adalah tanah yang kaya akan banyak hal. Kalimantan dianugrahi dengan kekayaan alam yang melimpah serta kekayaan sumber daya manusia yang berkembang dengan pesat. Segala macam aspek industri terutama pertambangan serta pengeksploitasian sumber alam yang melimpah adalah kegiatan yang cukup lazim pada bumi Borneo. Minyak bumi, gas alam sampai batu bara yang merupakan komoditas utama Kalimantan merupakan salah satu pemasok energi fosil di Indonesia, bahkan beberapa negara dunia. Selain hasil alam non-terbarukan, Kalimantan merupakan pemasok beberapa bahan dengan komoditas utama, diantaranya Ulin, Meranti, Merica dan beberapa hasil alam yang mendominasi pasar lokal hingga pasar Internasional. Dalam hal pendistribusian komoditas-komoditas tersebut, jalur yang dilalui adalah 3 jalur utama, yakni jalur darat yang melintasi jalan raya untuk penghubung antar kabupaten/kota serta provinsi, jalur laut yang menghubungkan antar pulau dan antar negara, serta jalur udara yang juga menghubungkan pulau nusantara serta antar negara.
Balikpapan merupakan kota Borneo yang menjadi pintu gerbang Kalimantan Timur. Kota Balikpapan merupakan media transit maupun media pendistribuan bahan-bahan import dari luar Kalimantan serta tempat pendistribusian barang terbesar di Kalimantan Timur. Balikpapan memiliki Bandara terbesar di Pulau Kalimantan yang menjadi tempat kegiatan ekspor-impor dan memiliki beberapa pelabuhan bongkar muat yang digunakan sebagai media pendistribusian. Letak Balikpapan sebagai gerbang utama Kalimantan Timur tidak selamanya menguntungkan. Dibalik pendapatan melalui jasa transit yang disuguhkan di Balikpapan, terdapat beberapa dampak seperti kasus penyelundupan bahan-bahan terlarang hingga kerusakan pada sarana dan prasarana yang digunakan terus menerus.
Dalam kasusnya, kondisi tanah yang ada di Balikpapan bukanlah tanah jenis padatan seperti yang terdapat pada beberapa tempat di Indonesia. Kondisi tanah di Balikpapan cenderung tidak stabil hingga dapat digolongkan jenis tanah yang lunak. Hal inilah yang memperparah keadaan akibat penggunaan sarana transportasi yakni jalan. Banyaknya kendaraan besar hingga kendaraan berat melintasi jalur Balikpapan setiap jamnya. Berlatar belakang gerbang Kalimantan Timur membuat beberapa poros jalan di Kota Balikpapan menjadi jalur utama dalam kegiatan pendistribusian komoditas-komoditas baik berasal dari Kalimantan maupun luar Kalimantan, baik dari dalam kota hingga mancanegara. Akibat kondisi tanah yang kurang stabil dan diperparah dengan kontinuitas dari intensitas berat kendaraan yang melintasinya membuat beberapa ruas jalan di Kota Balikpapan mengalami kerusakan. Sebagai contohnya adalah Jalan Soekarno Hatta yang merupakan jalan poros utama yang menghubungkan Balikpapan dengan beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Dapat dilihat, terdapat lebih dari 30 kerusakan yang terjadi pada 15 km pertama poros Jalan Soekarno Hatta.
Kerusakan-kerusakan yang ada pada poros jalan kebanyakan adalah berupa retakan hingga berlubang. Lubang-lubang yang ada dapat berakibat fatal bagi pengendara jalan raya, terutama pengguna sepeda motor. Pada poros Jl. Soekarno Hatta terdapat beberapa kampus ternama Balikpapan, yakni Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Politeknik Negeri Balikpapan dan Sekolah Tinggi Teknik Minyak Bumi dan Gas (STT MIGAS) yang mayoritas adalah mahasiswa pengendara sepeda motor yang selalu melintas di jalan Soekarno-Hatta. Banyak pengguna jalan yang sering sekali lalai dan tidak memperhatikan lubang yang ada di setiap ruas jalan.
Tercatat Lebih dari 30 kasus kecelakaan terjadi akibat kerusakan jalan yang ada di poros jalan Soekarno Hatta, dan kebanyakan korbannya adalah mahasiswa serta sisanya adalah pelajar dan orang dewasa. Hal inilah yang menjadi fokus penting di dalam pembahasan essay yang telah saya buat. Banyak mahasiswa yang masih belum sadar akan peran yang mereka miliki. Mereka hanya berfikir dan berorientasi pada diri sendiri . Sebenarnya, mahasiswa merupakan jembatan, yang menghubungkan pemerintah dengan masyarakat. Salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi yang diemban mahasiswa yakni pengabian kepada masyarakat. Mahasiswa dianggap yang paling mengetahui segalanya.
Terfokus pada mahasiswa Intitut Teknologi Kalimantan, yang juga merupakan Perguruan Tinggi yang dilalui oleh poros Jl. Soekarno Hatta. Seperti yang kita ketahui bahwa akhir-akhir ini, mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan banyak membuat sebuah program kreativitas mahasiswa yang beradu di dalam PKM.  Banyak sekali terobosan-terobosan baru yang telah dirancang oleh mahasiswa-mahasiswa muda. Akan tetapi sampai sekarangpun, mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan belum membuat sebuah program ataupun terobosan mengenai masalah yang ada di sekitarnya, yakni permasalahan jalur transportasi. Mahasiswa belum mencari solusi bagaimana memecahkan masalah penanganan titik-titik rawan kecelakaan di poros jl. Soekarno Hatta.
Pengabdian kepada masyarakat seharusnya dilakukan terlebih kepada masyarakat di sekitar wilayah sebuah perguruan tinggi. Mahasiswa tidak perlu membuat sebuah terobosan besar untuk mengubah dunia. Mulailah dengan sesuatu yang kecil tetapi bermanfaat sangat besar bagi masyarakat, sesuai dengan hakekat Tri Darma Perguruan Tinggi. Program “Satu Langkah Kecil Menyelamatkan Jalur Bumi Etam” adalah sebuah contoh pengabdian kepada masyarakat untuk mengatasi permasalahan kerusakan jalur transportasi di sekitar wilayah kampus, yakni poros utama jalan antar kota, jl. Soekarno Hatta. Dengan memberdayakan mahasiswa sebagai kunci penggerak serta partisipasi masyarakat untuk mencapai sinkronisasi yang dinamis.
Program “Satu Langkah Kecil Menyelamatkan Jalur Bumi Etam” adalah sebuah solusi yang berupa kegiatan memperbaiki titik-titik rawan kecelakaan akibat kerusakan jalan raya. Mahasiswa dan masyarakat bersama-sama memperbaiki titik-titik rawan kecelakaan tersebut. Selama ini, masyarakat yang tinggal di pinggiran jalan tersebut cenderung acuh tak acuh bahkan apatis dengan kerusakan jalan raya yang ada. Dengan adanya program “Satu Langkah Kecil Menyelamatkan Jalur Bumi Etam” diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran aktifnya dalam segala hal, termasuk sarana dan prasarana umum, karena kita tidak hanya bisa menggantungkan semua urusan yang ada kepada pemerintah.
Program “Satu Langkah Kecil Menyelamatkan Jalur Bumi Etam” bermanfaat sebagai media penghubung masyarakat dengan pemerintah, karena secara langsung maupun tak langsung, mahasiswa ikut menumbuhkan dan membentuk mindset masyarakat yang peduli, aktif dan mandiri sesuai dengan apa yang pemerintah inginkan. Melalui program ini pula, tingkat kecelakaan yang terjadi akibat kerusakan jalan dapat ditekan dengan sangat signifikan.Hal ini dikarenakan titik-titik rawan kecelakaan yang ada sudah diperbaiki. Selain itu, program ini pula adalah media mahasiswa untuk mengabdikan diri untuk masyarakat sekitarnya.
Namun, terdapat beberapa kendala yang mungkin dihadapi, seperti kurangnya alokasi dana dari pemerintah serta muncul oknum-oknum masyarakat yang masih saja apatis dan tidak mengambil peran serta dalam program ini. Untuk masalah kendala alokasi dana, apabila pemerintah menanggapi dengan respon yang lambat, biaya kegiatan dapat dialihkan menjadi iuran dari warga ataupun simpanan dari RT atau RW, serta Ketua RT atau RW-nya lah yang akan mengkoordinir anggota nya masing-masing untuk menjalankan program ini. Diharapkan, dengan adanya program ini dapat membuat masyarakat semakin sadar akan peran penting masyarakat dalam menanggapi setiap masalah yang terjadi. Masyarakat pun harus membantu program-program pemerintah dan tidak selalu menuntut sebuah solusi dari pemerintah. Mahasiswa sebagai jembatan pun harus bisa mensinkronisasi keinginan serta tujuan yang ingin dicapai, baik dari masyarakat maupun dari pemerintah, agar semuanya dapat bersinergi menjadi satu kesatuan yang utuh dan berkesinambungan.